Banyak Tangan Kotor Bermain di Kopi Papua, tetapi Tanah Papua Tidak Buta

Masalah yang dihadapi masyarakat adat di seluruh dunia sama saja, di mana para pendatang menjadi benalu dan tengkulak dalam perdagangan berbagai produk dan kekayaan alam yang ada di atas tanah leluhur para masyarakat adat.

Banyak peristiwa kita tahu di Tanah Jawa, Sumatera, Borneo, Sumatera dan Papua, di Australia, Amerika dan Afrika, bahkan di Eropa juga kasus permainan yang diarahkan untuk merendahkan martabat dan hargadiri, atau barangkali lebih tepat disebut kasus-kasus yang tidak menghargai hargadiri dan martabat masyarakat setempat demi kepentingan ekonomi telah merajalela di mana-mana.

Sejak tahun 2010 telah nyata di Tanah Papua secara khusus di dunia bisnis Kopi Papua, di mana banyak sekali tangan-tangan kotor yang turun tangan dan akhirnya nama Kopi Papua yang masih bertahan sebagai kopi terbaik di sampai tahun 2016 ini selalu saja disalah-gunakan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggungjawab. Mereka merajalela di seluruh Indonesia, mengatas-namakan pedagang Kopi Papua, menjual Kopi Papua dengan murah-meriah dan berusaha mematikan bisnis Kopi Papua yang dijalankan oleh pengusaha Asli Papua lewat KSU Baliem Arabica.

Secara etis kami tidak akan menyebutkan nama-nama mereka, nama perusahaan mereka tidak perlu disebutkan tetapi kami paling minimal memberitahukan kepada semua pihak di manapun Anda berada bahwa permainan Kopi Papua sudah brlangsung lama dan kami berupaya agar semua konsumen dan pebisnis Kopi Papua yang tulus akan mengenal dan memahami siapa yang bermain-main demi bisnis tanpa menghiraukan asli-palsunya kopi dan siapa yang benar-benar berjuang memberikan pelayanan terbaik kepada pecinta Kopi Papua dengan menawarkan Kopi yang benar-benar berasal dari Papua,dan benar-benar diproduksi oleh Orang Papua.